5 Tahap Mendidik Anak Supaya Tak Mudah Menyerah

Mendidik anak merupakan sebuah pekerjaan yang dalam menjalaninya kita harus selalu belajar. Termasuk jika kamu ingin membuat anak tidak mudah menyerah dalam mengerjakan banyak hal. Karena sejatinya orangtua pasti ingin anak terhindar dari kecewa, kalah, tantangan yang berat dan sebagainya. Mengingat kita bisa jadi akan kesulitan untuk membantu mereka pada saat itu.

Oleh karena itu kita perlu mendidik anak yang berkepribadian tangguh, tabah dan pantang menyerah ketika menginginkan sesuatu yang baik. Sebagai orangtua kita harus membiarkan mereka menyelesaikan malasah dengan cara mereka sendiri, kita tinggal memberikan dukungan dan semangat jika mereka pasti bisa menyelesaikan hal tersebut. Agar mereka bisa lebih banyak belajar dan cepat bangkit ketika menghadapi kegagalan semenjak usia dini.

Didikan anak yang berkepribadian tangguh bisa menjadi modal mereka hingga dewasa. Sehingga meskipun mereka menghadapi masalah yang sangat sulit mereka tetap berusaha dan tidak menyerah. Nah jika kamu bingung bagaimana mendidik anak dengan karakter tersebut, berikut akan kami berikan beberapa tahapan yang bisa kamu lakukan.

Tahap-Tahap Membangun Kepribadian Anak Pantang Menyerah

Demi menghasilkan pribadi anak yang tangguh, kita sebagai orang tua harus melakukan beberapa tahap sederhana ini. Sehingga mereka bisa menghadapi berbagai masalah seberat apapun dikehidupan mereka.

  • Orangtua Menjadi Contoh

Cara agar seorang anak bisa pantang menyerah adalah dengan kita membangun hubungan yang stabil, positif, dan berkomitmen dengan seorang anak. Karena sejatinya anak membutuhkan sosok yang bisa mereka teladani dan itu harus datang dari kita sebagai orangtua dan keluarga.

Oleh karena itu bangun dan tumbuhkan hubungan anak dengan orangtua yang kuat, positif dan jadilah sosok yang suportif untuk anak-anak. Mereka bisa mendapatkan banyak pelajaran dari memperhatikan bagaimana orangtua mereka berperilaku, dari kita yang bersikap tenang ketika menghadapi masalah, dan selalu menyelesaikan masalah yang datang.

Upayakan selalu mengajak anak untuk mempelajari kesalahan atau masalah yang datang. Kemudian bagaimana mereka harus memperbaikinya dikemudian hari. Selain itu kamu juga bisa membagikan cerita orang sukses yang sebelumnya menghadapi banyak masalah, bagaimana mereka belajar dari kesalahan yang ada dan pantang menyerah.

Intinya orangtua harus memberikan contoh perilak yang positif agar proses anak belajar pantang menyerah bisa lebih efektif. Anak juga harus menyadari bahwa ketika mereka melakukan kesalahan, maka itu bukan akhir dari segalanya. Melainkan itu adalah kesempatan untuk mereka bangkit, tumbuh dan berkembang dengan lebih optimis.

  • Anak Membuat Kesalahan Adalah Hal Wajar

Dalam mendidik anak kita harus paham bahwa anak melakukan kesalahan adalah sebuah hal yang wajar dan bisa kita biarkan. Misalnya ketika mereka mendapatkan tugas sekolah dan mengerjakannya secara terburu-buru sehingga hasilnya jelek, itu adalah hal yang wajar. Kita sebagai orangtua tak perlu membantu mereka menyelesaikannya agar hasilnya jauh lebih bagus. Kamu cukup mengingatkan bahwa mereka mempunyai tugas yang harus diselesaikan, berikan dukungan dengan kasih sayang dan hal-hal yang suportif lainnya.

Dengan cara ini maka mereka akan lebih banyak belajar dari kesalahan yang mereka buat, sehingga nantinya bisa lebih tahan dan pantang menyerah saat menghadapi masalah. Selain itu mereka juga akan lebih terampil dama menghadapi berbagai masalah kedepannya.

Yakinlah membantu mereka mengerjakan atau menyelesaikan masalah mereka bukanlah keputusan yang tepat. Biarkan mereka terlebih dahulu belajar dari berbagai masalah yang datang dengan cara mereka.

Namun kita sebagai orangtua tetap menjadi guidance yang ada dibelakang dan membuat mereka paham akan kesalahan atau masalah yang mereka hadapi dan bagaimana konsekuensinya.

  • Berikan Anak Pujian Dengan Cara yang Tepat

Memuji anak harus kita lakukan dengan cara yang benar. Karena pujian ini nanti akan mempengaruhi pola pikir mereka hingga dewasa. Apabila kita mengatakan “Kamu pintar sekali”, maka anak akan mempunyai pola pikir yang tetap dan tidak berkembang. Usahakan memberi pujian dari proses yang sedang mereka kerjakan dan berikan dengan lebih spesifik. Apabila mereka sedang menggambar, maka katakana “Caramu menggambar sudah berkembang daripada yang dulu”. Hal ini akan membuat mereka lebih berkembang pola pikirnya dan terus berupaya untuk belajar kembali untuk menghasilkan karya yang lebih baik.

  • Ajari Mereka Mengatur Emosi

Pertama kamu harus ajari anak bahwa emosi yang buruk tidak boleh diekspresikan. Dari emosi negative yang mereka punya, kita harus ajarkan untuk mengontrolnya dan mangatasinya serta mengubahnya menjadi emosi yang positif untuk bisa mereka ekspresikan.

Kedua jika anak mempunyai perilaku buruk maka mereka akan memperoleh konsekuensi. Apabila mereka mengekspresikan marah dengan mengamuk dan merusak barang maka mereka akan mendapatkan masalah dari perbuatan tersebut.

Ketiga apabila mereka mempunyai hari yang buruk, maka buat mereka bercerita tentang rasa kecewa dan kegagalan  yang mereka rasakan. Kemudian berikan solusi bagaimana mereka harus menyelesaikan permasalahan tersebut dan bagaimana mereka harus mengelola emosi mereka. Sehingga nantinya mereka bisa menghadapi kegagalan dan kekecewaan dengan sikap yang lebih baik.

  • Orangtua Harus Ajarkan Anak Memecahkan Masalah

Ketika anak mempunyai masalah ajaklah mereka untuk berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai masalah tersebut dan berbagai solusinya. Berikan beberapa opsi solusi yang bisa mereka lakukan berikut dengan konsekuensi dari solusi tersebut. Biarkan mereka menentukan solusi mana yang mereka ambil, meskipun mereka mengambil solusi yang kurang memuaskan kita sebagai orangtua masih bisa mengajak mereka untuk berpikir kembali nantinya. Trial and error merupakan cara yang pas untuk anak belajar dari kesalahan dalam membuat keputusan. Dan itu tidak masalah, karena dari situ mereka bisa belajar untuk pantang menyerah.

Nah itulah tadi bagaimana kamu bisa mendidik anak untuk tidak mudah menyerah setiap menghadi masalah atau kendala setiap harinya. Apabila mereka dari usia dini sudah terbiasa menghadapi masalah sendiri, maka suatu saat mereka akan menjadi pribadi yang tangguh dan kuat dalam menghadapi apapun.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!